Minggu, 20 Januari 2013

Tanggap Bencana dengan Kearifan Lokal





Aceh memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi, terutama bencana alam berupa gempa bumi.Hal ini karena secara geografis Aceh berada dekat dengan pertemuan lempeng benua, sehingga sangat mungkin terjadi pergerakan atau pergeseran lempeng tersebut.Bahkan sejak peristiwa gempa bumi dan tsunami tahun 2004, Aceh seakan tidak pernah sepi dari goncangan gempa. Oleh karena itu, sudah selayaknya persoalan ini menjadi perhatian semua pihak dari perspektif apa pun.

Salah satu hal yang dapat menjadi pelajaran untuk masyarakat kita, khususnya yang ada di Aceh berkaitan dengan bencana alam yaitu keberadaan local wisdom atau yang lebih sering kita dengar atau baca kearifan lokal. Kearifan lokal adalah nilai atau ajaran atau norma yang telah lama dianut oleh masyarakat dan ajaran tersebut ada di wilayah setempat (lokal) berkaitan dengan hal-hal yang sebenarnya memiliki muatan positif bagi masyarakat dalam kaitan dengan peristiwa alam. Salah satu kearifan lokal yang memiliki hubungan dengan peristiwa alam yaitu bencana alam, seperti gempa bumi juga ditemukan di Aceh ini.Beberapa saat ketika terjadi gempa di Aceh, salah satu media elektronik televisi nasional memberitakan tentang kearifan lokal yang ada pada masyarakat Simeulue.Pemberitaan tersebut mengupas tentang ketanggapan masyarakat saat sebelum terjadi gempa dan pascagempa. Diberitakan bahwa ketika hewan-hewan peliharaan berupa kerbau telah berkumpul di satu tempat yang jauh dari pantai (hal ini menunjukkan akan terjadinya peristiwa alam), masyarakat sudah melakukan antisipasi. Pascagempa pun meraka sudah secara otomatis melakukan evakuasi diri dengan cara mencari daerah yang lebih tinggi. Pada aspek bahasa, sebenarnya masyarakat Simeulue juga telah memiliki kearifan lokal dengan kosakata smong yang jika diterjemahkan bebas kira-kira sama maknanya dengan kata tsunami. Artinya, kearifan lokal dapat menjadi sinyal awal atau sekadar tanda bagi manusia untuk berpikir dan membaca tanda-tanda alam. Kearifan lokal memang bukanlah satu-satunya parameter yang akurat akan adanya peristiwa alam, seperti gempa. Akan tetapi, dengan kearifan lokal yang dipadu dengan antisipasi secara modern, akan sangat meminimalkan jumlah korban jiwa jika memang terjadi bencana alam yang sebenarnya.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar