Minggu, 20 Januari 2013

Kebudayaan dan Kearifan Lokal dalam Mengelola Lingkungan dan Sumberdaya Air Kawasan Kars Gn. Sewu





Kabupaten Gunung Kidul DI Yogyakarta merupakan kawasan Pegunungan Seribu (Gunung Sewu) adalah kawasan yang memiliki keunikan tatanan geologi dan hidrologi,dikenal sebagai kawasan kars yang dikenal sebagai kawasan yang kering dan tandus, hal ini diakibatkan oleh sifat batuan yang mudah larut (batugamping) apabila bereaksi dengan air sehingga air yang berada di atas permukaan akan mengalir dan tersimpan di bawah permukaan menjadi sungai-sungai bawah permukaan yang berada di dalam gua-gua. Kekeringan menjadi permasalahan utama bagi masyarakat Gunung Kidul selama beratus-ratus tahun, kawasan ini telah dihuni oleh masyarakatnya selama berabad-abad lamanya bahkan dari jaman batu (megalithikum). Munculnya peradaban manusia yang berkembang di kawasan ini menggambarkan bahwa masyarakat di kawasan ini mampu beradaptasi dengan kondisi alamnya yang menyediakan sumberdaya alam untuk dapat dimanfaatkan, salah satu sumberdaya yang utama adalah air,  pola perkembangan pemukiman di wilayah ini akan selalu mendekati pada sumberdayanya dimana air akan menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk pertanian bagi masyarakat di sekitar Kawasan Kars Gunung Sewu. Dalam menjalankan kelangsungan hidupnya masyarakat memiliki cara dan tradisi tersendiri dalam mengelola sumberdaya air yang ada, serta mengolah lahan kering di sekitarnya menjadi lahan pertaniaan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan masyarakat lokal, kearifan lingkungan menjadi pilar utama dalam pengelolaan kawasan bagi masyarakat lokal untuk menjaga dan melestarikan sumberdaya yang ada, kebudayaan lokal berkembang dan terus dijalankan sebagai dasar bagi masyarakat lokal untuk menjalankan kehidupannya di wilayah kars Gunung Sewu. Pergeseran kebudayaan dalam pembangunan mengakibatkan permasalahan lingkungan di kawasan kars menjadi objek utama dalam tulisan ini, sehingga perlu  adanya penggalian kembali kearifan lokal yang ada untuk mengelola kembali lingkungan menjadi lebih baik dan berkelanjutan.


Kabupaten Gunung Kidul DI Yogyakarta merupakan kawasan Pegunungan Seribu (Gunung Sewu) adalah kawasan yang memiliki keunikan tatanan geologi dan hidrologi,dikenal sebagai kawasan kars yang dikenal sebagai kawasan yang kering dan tandus, hal ini diakibatkan oleh sifat batuan yang mudah larut (batugamping) apabila bereaksi dengan air sehingga air yang berada di atas permukaan akan mengalir dan tersimpan di bawah permukaan menjadi sungai-sungai bawah permukaan yang berada di dalam gua-gua. Kekeringan menjadi permasalahan utama bagi masyarakat Gunung Kidul selama beratus-ratus tahun, kawasan ini telah dihuni oleh masyarakatnya selama berabad-abad lamanya bahkan dari jaman batu (megalithikum). Munculnya peradaban manusia yang berkembang di kawasan ini menggambarkan bahwa masyarakat di kawasan ini mampu beradaptasi dengan kondisi alamnya yang menyediakan sumberdaya alam untuk dapat dimanfaatkan, salah satu sumberdaya yang utama adalah air,  pola perkembangan pemukiman di wilayah ini akan selalu mendekati pada sumberdayanya dimana air akan menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk pertanian bagi masyarakat di sekitar Kawasan Kars Gunung Sewu. Dalam menjalankan kelangsungan hidupnya masyarakat memiliki cara dan tradisi tersendiri dalam mengelola sumberdaya air yang ada, serta mengolah lahan kering di sekitarnya menjadi lahan pertaniaan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan masyarakat lokal, kearifan lingkungan menjadi pilar utama dalam pengelolaan kawasan bagi masyarakat lokal untuk menjaga dan melestarikan sumberdaya yang ada, kebudayaan lokal berkembang dan terus dijalankan sebagai dasar bagi masyarakat lokal untuk menjalankan kehidupannya di wilayah kars Gunung Sewu. Pergeseran kebudayaan dalam pembangunan mengakibatkan permasalahan lingkungan di kawasan kars menjadi objek utama dalam tulisan ini, sehingga perlu  adanya penggalian kembali kearifan lokal yang ada untuk mengelola kembali lingkungan menjadi lebih baik dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar