Jumat, 04 Januari 2013

Budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia


Malaysia pernah mengklaim beberapa kebudayaan Indonesia sebagai warisan budaya Negeri Jiran tersebut. Malaysia kembali mengklaim salah satu kebudayaan Indonesia sebagai budayanya dengan mendaftarkan tarian tor-tor dan alat musik Gordang Sambilan (sembilan gendang) dalam Seksyen 67 sebagai AktAa Warisan Kebangsaan 2005.Tarian tersebut harus dipertunjukkan dengan gendang dan dimainkan di depan publik sendiri," kata Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Dr Rais Yatim seperti dilansir dari Bernama, Tor-tor merupakan salah satu tarian yang dimiliki oleh masyarakat suku Batak, Sumatera Utara. Tari tor-tor memiliki sejarah panjang bagi masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Utara. Tidak sedikit masyarakat adat di Sumatera Utara percaya tarian itu sebagai ritual yang berhubungan dengan pemanggilan roh. Roh tersebut dipanggil kembali dan masuk ke dalam patung-patung batu karena mereka percaya ini merupakan simbol penghormatan terhadap leluhur.
Tari tor-tor bisa diiringi dengan iringan musik magondangi. Tarian itu bisa dilakukan saat menjamu tamu adat. Tarian ini dimainkan dengan dibarengi alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak. Tarian tor-tor adalah kebudayaan tanah air ke sekian kali yang pernah diakui oleh Malaysia.
Sebelumnya, ada beberapa kebudayaan Indonesia yang diklaim Malaysia, antara lain :
1. Batik, United Nations Education Social and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik sebagai bentuk budaya bukan benda warisan manusia atau UNESCO representative list of intangible cultural heritage of humanity.
2. Tari Pendet, Malaysia mencantumkan Tari Pendet sebagai iklan visit year.
3. Wayang Kulit, Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
4. Angklung, alat musik khas Sunda itu terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
5. Reog Ponorogo, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu, akhir November 2007.
6. Kuda Lumping, meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Malaysia dan Singapura.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.  budaya Indonesia akan dibangun di 10 negara


Temanggung (ANTARA News) - Pemerintah akan membangun rumah budaya di 10 negara yakni Jepang, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Timor Leste, Mesir, Brazil, India, dan China.
"Ini diperlukan karena setiap hari Indonesia kebanjiran pusat-pusat kebudayaan asing. Di Jakarta itu ada puluahan pusat kebudayaan asing," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Windu Nuryanti.
Pembangunan pusat kebudayaan di mancanegara pada 2013, kata dia, dimaksudkan untuk mendukung diplomasi budaya dan memromosikan pariwisata dalam negeri.
Ia menambahkan, pemerintah juga berencana membangun dua rumah budaya nusantara di setiap provinsi.
dan Ia akan  menambahkan, rumah budaya akan dilengkapi dengan perpustakaan dan fasilitas untuk mendongeng, olahrasa dan olahseni.
Windu menjelaskan pula bahwa dalam hal ini pemerintah sengaja menggunakan kata "rumah" untuk pusat-pusat kebudayaan yang akan dibangun karena kata itu merepresentasikan kenyamanan.

“mengapa Kami menghindari kata 'kantor' karena pukul 14.00 umumnya kantor sudah umumnyakantorsudah tutup, kalau rumah bisa buka 24 jam," katanya.










3. Pariwisata seminyak (Bali)

My favorite picture....
Ini adalah salah satu obek wisata di pulau bali yaitu pulau seminyak . tidak hanya ubud dan kuta saja yang mempunyai pesona indah tetapi pulau seminyak juga indah dengan panorama nya.
Seminyak memiliki sejumlah pantai terindah di Bali. Pastikan Anda tidak melewatkan pemandangan matahari terbenam yang sangat terkenal dan menikmati keindahannya yang menenangkan. Bersiaplah untuk terpukau pada upacara adat Bali di pantai, lengkap dengan pemain gamelan dan persembahan kepada para dewa. Tentu saja jangan biarkan pasir yang halus dan pengalaman budaya yang beragam mengganggu aktivitas spa dan belanja Anda! Spa modern dan butik mewah akan membawa Anda menjauh dari tepi pantai, namun hanya untuk sementara. 








4. Tari kecak Indonesia di tampilkan mahasiswa di swiss
London ,kompas .com  Pertunjukan tari kecak yang dibawakan mahasiswa Indonesia dari sekolah Manajemen perhotelan IMI Kastanienbam Luzern berhasil memukau penonton dalam acara Internasional Day yang diadakan di gedung Kastanienbaum , Luzern , Swiss.Pertunjukkan tarian kecak yang dibawakan mahasiswa perhotelan itu dalam upaya mempromosikan budaya dan pariwisata di Indonesia di Swiss, demikian Sekretaris Pertama Oktavia Maludin kepada ANTARA London, Rabu.Dalam acara International Day, sebelum tarian itu ditampilkan, para penontondiberipenjelasan mengenai latar belakang tari kecak serta upacara yang membawakan tarian tersebut, demikian Oktavia Maludin. Dikatakannya para tamu yang hadir pada acara tersebut sangat antusias dan mengagumi tari kecak yang telah menjual pariwisata Indonesia.
Tujuh belas mahasiswa Indonesia membawakan tari kecak yang memesona ratusan penonton yang hadir pada malam itu. Setelah beberapa bulan berlatih dengan serius, mahasiswa Indonesia dengan kostum pinjaman seadanya dari KBRI Bern, berimprovisasi untuk menjadikan tarian ini hampir sama dengan aslinya di Bali.











5. Nasi timbel bandung (makanan khas Indonesia)
Bandung adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dan merupakan ibukota provinsi Jawa Barat, dengan populasi penduduk sebanyak 2.394.873 jiwa. Banyak julukan untuk Bandung seperti Kota Kembang, Paris Van Java, kota belanja karena banyak terdapat factory outlet di Bandung. Bandung juga merupakan kota tujuan wisata dan berangsur-angsur menjadi kota wisata kuliner. Bandung memiliki makanan khas yang sangat terkenal seperti; Karedok, Batagor, Siomay, Nasi Timbel, Peuyeum, Es Goyobod, Colenak, Gurame Bakar, Serabi, Soto Bandung, Ambokueh, Oncom, dan masih banyak lagi.
Selain kota belanja bandung juga di juluki dengan kota wisata ,karena bandung mempunyai objek wisata yang tidak kalah indah nya, seperti tangkuban perahu ,















merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak dipuji oleh negara-negara lain. Dengan banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia, maka otomatis pula banyak sekali macam-macam baju adat yang dipakai oleh masing-masing suku di seluruh provinsi Indonesia.Karena dari banyaknya suku-suku yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan ataupun dalam mengenakan Pakaian Adat tersebut.
Pakaian adat atau yang biasa disebut pakaian tradisional dari masing-masing provinsi ini memiliki suatu cerita masing-masing, namun disini saya hanya akan memberikan nama-nama pakaian adat nusantara beserta gambarnya masing-masing. Artikel ini saya susun berdasarkan hasil pencarian yang saya lakukan di google.co.id. Apabila ada kesalahan, mohon kiranya ada dari para pembaca untuk mengkoreksi artikel ini melalui komentar yang ada dibawah ini.
Di bawah ini adalah salah satu baju adat khas Indonesia dari JAWA BARAT :
pakaian adat Jawa Barat pakaian tradisional Jawa Barat busana adat Jawa Barat Pakaian Adat Tradisional Indonesia








Alat music Indonesia sasando


Sasando sebuah alat musik tradisional asal pulau Timor, NTT. Sasando adalah alat musik berdawai yang memiliki keunikan dalam bentuk dan suaranya. Salah satu jenis kekayaan bangsa yang memiliki nilai seni tinggi. Asal tepat dari alat musik ini adalah dari sebuah pulau bernama pulau Rote. Cara memainkannya dengan cara dipetik berkut adalah alat music tradisional dari NTT yaitu sasando

Menurut pendapat saya tentang remaja-remaja atau anak muda di zaman sekarang mereka justru tidak melestarikan alat music tradisional mereka malah melestarikan alat music budaya luar atau asing. Seharusnya hal itu tidak terjadi karena alat music tradisional merupakan kekayaan Negara kita dan hal itu perlu kita lestarikan sebagai anak Indonesia .
Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.  Secara harfiah nama Sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Sasando berasal dari kata sari (petik) dan sando (bergetar) yang diyakini diciptakan Sanggu Ana pada abad ke-15 di pulau kecil dekat Pulau Rote, yaitu Pulau Dana, yang waktu itu dikuasai Raja Taka La’a. Sanggu adalah warga Nusa Ti’i di Pulau Rote Barat Daya. Dia ditahan Raja Dana saat terdampar di pulau itu ketika mencari ikan bersama kawannya, Mankoa. Selain seorang nelayan, Sanggu juga seorang seniman.
Saat itu Raja Dana memiliki putri. “Tidak disebutkan siapa nama putri ini,” kata Nggebu. Putri jatuh cinta kepada Sanggu. Kepada Sanggu, putri menyampaikan permintaannya untuk memiliki alat musik baru yang diciptakan Sanggu dan bisa menghibur rakyat. Putri memang suka membuat hiburan rakyat saat purnama tiba. Sanggu kemudian menciptakan sari sando yang artinya bergetar saat dipetik. Saat itu dengan tujuh tali yang terbuat dari serat kulit kayu atau akar-akaran.



Rumah kapitan di bagansiapiapi (rumah tradisional)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrp4ya1xtsOU2_Z6LCIjnXWFyefFT9flDuLa47teG1LHAypqvwuUUcmy2lTZLnTr4oA6pZSYaxzcRNAJBs-2oOFKnVkNfEpR1Ew8n9y5aPhagAJOCSPfSkn1988QGgSimceWNsOxvj-oA/s320/ORNAMEN+TIONGHOA.JPG
Rumah ini adalah rumah tradisional Indonesia, di namakan dengan rumah kapitan
Bagansiapiapi.
Bangunan Rumah Kapitan Di Bagansiapiapi ini  merupakan warisan budaya dengan arsitektur paduan gaya Tradisional Tionghoa dan Melayu yang sesungguhnya perlu dirawat, dijaga dan dilestarikan. Di Bagansiapiapi terdapat beberapa rumah Kapitan namun tidak terawat,bahkan beberapa rumah kapitan lainnya telah dihancurkan dan kini dilokasi tersebut telah dibangun Ruko. Rumah Kapitan Tua Marga NG milik Kapitan NG I Tam, merupakan salah satu Rumah Kapitan yang tersisa di Kota Bagansiapiapi , rumah Kapitan tersebut didirkan pada awal tahun 1900.
Di balik Bangunan Rumah Kapitan tua nan reot dan lapuk yang berdiri kokoh hampir lebih satu Abad lamanya tersebut merekam jejak kenangan yang menunjukkan suatu catatan penting sistem Kekuasaan Opsir ( Kapitan ) Tionghoa berkuasa pada masa silam di kota Bagan Si Api-api. Kapitan Tionghoa merupakan sebutan yang diberi dan diciptakan oleh sistem Pemerintahan Kolonial Belanda dalam upaya mengendalikan dan mengatur komunitas masyarakat  Tionghoa
Menurut pendapat saya seharusnya rumah-rumah tradisional ini  di jaga dan ,di rawat
Karena rumah tradisional ini merupakan kekayaan bagi Indonesia,apabila rumah ini tidak di lestarikan maka akan hilang sejarah dari berdirinya rumah ini. Dan pemerintah seharusnya menjaga warisan budaya Indonesia agar tidak di akui oleh Negara lain.





KERAJAAN SAMUDERA PASAI

Awal Perkembangan Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai terletak di pantai utara Aceh, pada muara Sungai Pasangan (Pasai). Pada muara sungai itu terletak dua kota, yaitu samudera (agak jauh dari laut) dan Pasai (kota pesisir). Kedua kota yang masyarakatnya sudah masuk Islam tersebut disatukan oleh Marah Sile yang masuk Islam berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail, seorang utusan Syarif Mekah. Merah Selu kemudian dinobatkan menjadi sultan (raja) dengan gelar Sultan Malik al Saleh.

Setelah resmi menjadi kerajaan Islam, Samudera Pasai berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan pusat studi Islam yang ramai. Pedagang dari India, Benggala, Gujarat, Arab, Cina serta daerah di sekitarnya banyak berdatangan di Samudera Pasai.
Samudera Pasai setelah pertahanannya kuat segera meluaskan kekuasaan ke daerah pedalaman meliputi Tamiang, Balek Bimba, Samerlangga, Beruana, Simpag, Buloh Telang, Benua, Samudera, Perlak, Hambu Aer, Rama Candhi, Tukas, Pekan, dan Pasai.

Ada beberapa raja yang pernah memerintah Samudera Pasai, antara lain:
1) Sultan Malik al Saleh ( 1290 – 1297)
2) Muhammad Malik az Zahir ( 1297 – 1326 )
3) Mahmud Malik az Zahir ( 1326 – 1345)
4) Mansur Malik az Zahir ( …. – 1346 )
5) Ahmad Malik az Zahir ( 1346 – 1383 ) dan masih banyak lagi raja raja yang pernah menjabat.

dapat dilihat pada masa pemerintahan raja-raja berikut ini:
1)Sultan Malik al Saleh
Sultan Malik al Saleh merupakan raja pertama di Kerajaan Samudera Pasai. Dalam menjalankan pemerintahannya, Beliau berhasil menyatukan dua kota besar di Kerajaan Samudera Pasai, yakni kota Samudera dan kota Pasai menjadikan masyarakatnya sebagai umat islam.
Setelah beliau pergi  pada tahun 1297, jabatan beliau diteruskan oleh putranya, Sultan Malik al Thahir. Lalu takhta kerajaan dilanjutkan lagi oleh kedua cucunya yang bernama Malik al Mahmud dan Malik al Mansur.

Dalam menjalankan pemerintahannya, Malik al Mahmud dan Malik al Mansur pernah memindahkan ibu kota kerajaan ke Lhok Seumawe dengan dibantu oleh kedua perdana menterinya.
Sultan Ahmad Perumadal Perumal
Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Perumadal Perumal inilah, Kerajaan Samudera Pasai pertama kalinya menjalin hubungan dengan Kerajaan / Kesultanan lain, yakni Kesultanan Delhi (India).


Aspek Kehidupan Ekonomi dan Sosial masyarakat samudera pasai

Kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Samudera Pasai dititikberatkan pada kegiatan perdagangan, pelayaran dan penyebaran agama. Hal ini dikarenakan, banyaknya pedagang asing yang sering singgah bahkan menetap di daerah Samudera Pasai, yakni Pelabuhan Malaka. Mereka yang datang dari berbagai negara seperti Persia, Arab, dan Gujarat kemudian bergaul dengan penduduk setempat dan menyebarkan agama serta kebudayaannya masing-masing. Dengan demikian, kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Samudera Pasai bertambah maju, begitupun di bidang perdagangan, pelayaran dan keagamannya.

Keberadaan agama Islam di Samdera Pasai sangat dipengaruhi oleh perkembangan di Timur Tengah. Hal itu terbukti pada saat perubahan aliran Syi’ah menjadi Syafi’i di Samudera Pasai. Perubahan aliran tersebut ternyata mengikuti perubahan di Mesir. Pada saat itu, di Mesir sedang terjadi pergantian kekuasaan dari Dinasti Fatimah yang beraliran Syi’ah kepada Dinasti Mameluk yang beraliran Syafi’i.
Aliran Syafi’i dalam perkembangannya di samudera Pasai menyesuaikan dengan adat istiadat setempat. Oleh karena itu kehidupan sosial masyarakatnya merupakan campuran Islam dengan adat istiadat setempat.













Sejarah candi perambanan
Merupakan peninggalan Hindu terbesar di kawasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak lebihkuang 17 kilometer di sebelah Timur kota Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan candi induk menghadap ke arah Timur, dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang kulit setinggi 47 meter.

Agama Hindu mengenal Tri-Murti, yang terdiri dari Dewa Brahmana sebagai sang Pencipta, Dewa Wishnu sebagai sang Pemelihara dan Dewa Shiwa sebagai sang Perusak.
Bilik utama dari candi induk kompleks candi Prambanan ditempati oleh Dewa Shiwa sebagai Mahadewa sehingga dapat disimpulkan bahwa candi Prambanan mreupakan candi Shiwa.

Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang, berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putrid Prabu (Raja, yang dalam bahasa Jawa sering disebut Ratu) Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit sebalah Selatan kompleks candi Prambanan.

Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi dengan relief Ramayana yang dapat dinikmati bilamana kita berperadaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada langkan candi Brahma yang terletak di sebelah kiri (sebelah Selatan) candi induk. Sedang pada pagar langakn candi Wishnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah Utara) candi induk, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan (titisan) Dewa Wishnu dalam membasmi keangkaramurkaan yang hendak melanda dunia.



Bilik candi induk yang menghadap kea rah Utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang, yang menurut legenda, patung batu itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari purti cantik itu, yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu patung dalam waktu satu malam.

Candi Brahma dan candi Wishnu yang kini sudah selesai pemugarannya masing-masing hanya memiliki 1 buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.

Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang ditengah (di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa. Patung angsa senagai kendaraan Brahma dan patung garuda sebagai kendaraan Wishnu yang diperkirakan dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua Dewa itu, kini telah dipugar.

Keenam candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.

Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain di sebelah Selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.

Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sacral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi hfalaman dalam 3 baris.

Diluar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.

Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Diansty) Sanjaya pada abad ke-9 dan kini merupakan obyek wisata yang dapat dikunjungi setiap hari antara pukul 06.00-18.00 WIB.
Kompleks candi Prambanan terletak hanya beberapa ratus meter dari jalan raya Yogya-Solo yang ramai dilewati kendaraan umum.










Sejarah museum geologi di bandung
Museum geologi merupakan museum yang menyediakan berbagai macam informasi mengenai aspek kebumian satu-satunya yang ada di Indonesia,dan mungkin yang terlengkap di kawasan Asia Tenggara. Sejarah museum geologi bandung berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan pertambangan di Indonesia yang telah dimulai sejak abad ke 17. untuk mewadahi penyelidikan tersebut, pemerintah belanda membentuk suatu badan yang bernama "Diens van het Mijnwezen" pada tahun 1850. Tahun 1922, lembaga ini berubah menjadi "Diens van het Mijnbouw". Dalam perkembangannya, lembaga tersebut memerlukan tempat menyimpan hasil analisis dan penyelidikan. Maka, dibangunlah gedung untuk lembaga tersebut yang terletak di Rembradnt Straat (sekarang Jalan Diponegoro bandung).

Pada pertengahan tahun 1928, gedung lembaga ini mulai dibangun, kemudian diresmikan pada anggal 16 mei 1929. bangunan ini dirancang dengan gaya Art Deco oleh Ir.Menalda van Schouvbug, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Bertepatan dengan pembukaan kongres-IV ilmu Pengetahuan Pasifik yang di selenggarakan di Institut Teknologi Bandung. Pembangunan gedung ini menelan biaya sekitar 400 Gulden dengan 300 orang pekerja. Gedung ini pun di fungsikan sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan sarana laboratorium geologi dan museum untuk menyimpan dan memperagakan hasil penelitian geologi dan kebumian. Gedung ini pun di beri nama "Geologisch Laboratorium" kemudian lebih dikenal dengan "Geologisch Museum"

Berbagai koleksi yang berhasil disusun oleh para ahli geologi semakin berkembang, baik berupa fosil maupun batuan, melalui kegiatan survei maupun sumbangan dari tukar menukar dengan pihak luar negeri. Puncaknya pada tahun 1934-1935 para ahli berhasil mendapatkan rekonstruksi fosil vertebrata seperti Stegodon Trigonocephalus, Rhinoceros Sondaicus, Bubacus Palaeokerabau, dan Hipopotamus Sivalensis, yang kemudian melengkapi koleksi Museum Geologi Bandung.
Museum Geologi pun tidak lepas dari sejarah perkembangan dunia, saat perang dunia ke-2 sekitar tahun 1941, perkembangan museum terkena dampak langsung. Gedung tersebut dijadikan markas Angkatan Udara oleh Belanda. akibatnya berbagai koleksi dipindahkan ke Gedung Pensioen Fonds (Gedung Dwiwarna) dan tak sedikit koleksi yang rusak maupun hilang.

Pada masa pendudukan jepang 1942, Museum Geologi difungsikan kenbali dengan nama "Kogyo Zimusho" kemudian berganti menjadi "Chisitsu Chosasho". Sayangnya pengelolaan museum kurang mendapat perhatian, bahkan terkesan diabaikan. Keadaan seperti ini terus berlangsung selama perang kemerdekaan. Usai kemerdekaan Republik Indonesia, Museum Geologi mulai bergeliat. Tepatnya pada 22 Februari 1952, saat museum geologi dikelola Djawatan Pertambangan Republik Indonesia, penataan dimulai kembali. Namun penataan secara meyeluruh baru dilakukan pada tahun 1998, melalui kerjasama pemerintah RI dengan Jepang. Museum geologi pun sempat ditutup hingga tahun 2000 dan pembukaan secara resmi Museum Geologi seperti sekarng dilakukan pada Agustus 2000 oleh Wakil Presiden saat itu Megawati Soekarnoputri.

Lokasi : Jalan Diponegoro no.57, Cihaurgeulis, Kec.Coblong, Kota Bandung
Pengelola : Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral
Fasilitas :Ruang peraga, ruang geologi, ruang sejarah kehidupan, ruang geologi dan kehidupan manusia, ruang edukasi dan auditorium, ruang dokumentasi
Jam Buka :
Senin-kamis pukul 9.00 - 15.30
Sabtu-minggu pukul 9.00 - 13.30
Jumat dan Hari Libur Nasional - Tutup


kue kacang tanah tanpa resep

Sekian sejarah perkembangan Museum Geologi Bandung, semoga berguna..



Tidak ada komentar :

Posting Komentar