SIKAP MOTIVASI KONSEP DIRI KEPRIBADIAN DIRI DAN NILAI DAN GAYA HIDUP
NAMA:
FITRI SAURAH.S
13212011
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB.1
PENDAHULUAN
Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa
sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari
pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari
orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk
pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak
sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu
atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.
Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005),
Sikap adalah Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek
baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.
BAB.11
PEMBAHASAN
Karakteristik sikap antara lain :
a) Sikap memiliki
objek
Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan
objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan
pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media dan
sebagainya.
b) Konsistensi
sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan
perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap
memiliki konsistensi dengan perilaku. Tetapi, walaupun mempunyai konsistensi,
sikap tidak selalu harus permanen artinya sikap dapat berubah. Sikap bisa
positif, negatif, dan netral.
c) Intensitas sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan
bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang
begitu sangat tidak menukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat
kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya.
d) Resistensi sikap
adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah.
e) Persistensi
sikap adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah
karena berlalunya waktu..
f) Keyakinan sikap
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap
yang dimilikinya
g) Sikap dan
situasi
Situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.
Situasi tertentu dapat menyebabkan para konsumen berperilaku dengan cara yang
kelihatannya tidak konsisten dengan sikap mereka.
MODEL SIKAP TIGA KOMPONEN
Sikap ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
a) Komponen kognitif
Komponen ini terdiri dari kepercayaan konsumen dan pengetahuan
tentang obyek. Kepercayaan atribut tentang suatu produk biasanya dievaluasi
secara alami. Semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek dan semakin
positif setiap kepercayaan, maka akan semakin mendukung keseluruhan sikap
tersebut.
b) Komponen afektif
Merupakan emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk
tertentu. Emosi dan perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen
sangat evaluative sifatnya, yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap obyek
sikap secara langsung dan menyeluruh.
Perasaan dan reaksi emosional kepada suatu obyek, itulah
komopnen afeksi sikap. Misalnya, konsumen mengatakan ”saya menyukai produk A”.
Itu merupakan hasil emosi atau evaluasi afektif terhadap suatu produk. Evaluasi
ini terbentuk tanpa informasi kognitif atau kepercayaan tentang produk
tersebut. Atau merupakan hasil evaluasi atau penampilan produk pada setiap
atributnya.
c) Komponen perilaku
Komponen ini adalah respon dari seseorang terhadap obyek atau
aktivitas. Seperti keputusan untuk membeli atau tidaknya suatu produk akan
memperlihatkan komponen behavioral.
Perubahan sikap dapat dilakukan melalui 5 (lima)
strategi berikut :
Mempengaruhi persepsi konsumen yang berkaitan dengan fungsi
sikap yaitu fungsi manfaat, fungsi citra diri, fungsi nilai-nilai, fungsi
pengetahuan. Agar terbentuk sikap positif pada konsumen, maka dalam
mempromosikan produk sebaiknya pemasar memperhatikan aspek fungsi sikap.
- Menghubungkan produk dengan kelompok atau acara yang dikagumi
Sikap dihubungkan dengan sebagian atau berbagai golongan,
peristiwa sosial, atau kegiatan amal tertentu.
- Memecahkan masalah dua sikap yang bertentangan
Para konsumen dapat diyakinkan bahwa sikap mereka yang negatif
terhadap produk atau merek tertentu sebetulnya tidak bertentangan dengan dengan
sikap yang lain, mereka dapat dibujuk untuk merubah penilaian mereka terhadap
merek tersebut ( beralih dari sikap negatif ke sikap positif ).
- Mengubah komponen multi atribut
Untuk mengubah sikap konsumen pemasar menambah atribut pada
produknya dengan melengkapi manfaat atau hal lain yang dapat meningkatkan
keunggulan produknya.
- Mengubah keyakinan konsumen terhadap merek pesaing
Pemasar untuk mengubah sikap konsumennya dapat membandingkan
produknya dibandingkan produk lain, dengan harapan agar konsumen berubah
keyakinannya/ kepercayaannya terhadap merek pesaing.
Penggunaan Multiatribute Attitude Model untuk memahami sikap
konsumen
1. The attribute-toward-object model:
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu
kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan
evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena
telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap
selanjutnya.
2. The attitude-toward-behavior model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah
laku daripada sikap terhadap objek.
Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku
konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
3. Theory of-reasoned-action model
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya
didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek
itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan
menentukan tingkat kepuasan.
Pengertian Motivasi
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan
(suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang
membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi faktor kebutuhan
biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku
manusia.
Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya
penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau
bekerjasama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk
mencapai kepuasan.motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna
mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan
menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai
sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar
melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat
sekali berhubungan dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu
berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan
dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi
timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin
dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu
waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku.
Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka
terhadap usaha motivasi para konsumen.
G. Dinamika proses motivasi
Proses motivasi :
1. tujuan. Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu
tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. mengetahui kepentingan. Perusahaan harus bisa mengetahui
keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
3. komunikasi efektif. Melakukan komunikasi dengan baik terhadap
konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa
yang bisa mereka dapatkan.
4. integrasi tujuan. Proses motivasi perlu untuk menyatukan
tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah
untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah
pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus
disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5. fasilitas. Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen
mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
H. Tujuan motivasi konsumen
Tujuan motivasi konsumen :
1. meningkatkan kepuasan
2. mempertahankan loyalitas
3. efisiensi
4. efektivitas
5. menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau
penjual dengan pembeli atau konsumen.
I. Memahami kebutuhan konsumen
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. fisiologis. Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa
lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya.
2. keamanan. Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan
keamanan
3. afiliasi dan pemilikan. Kebutuhan untuk diterima oleh orang
lain, menjadi orang penting bagi mereka.
4. prestasi. Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi
tujuan pribadi
5. kekuasaaan. Keinginan untuk emndapat kendali atas nasib
sendiri dan juga nasib orang lain
6. ekspresi diri. Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam
ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
7. urutan dan pengertian. Keinginan untuk mencapai aktualisasi
diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system
lain.
8. pencarian variasi. Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis
dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi
9. atribusi sebab-akibat. Estimasi atau atribusi sebab-akibat
dari kejadian dan tindakan.
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian didefinisikan
sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan
bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungannya. Penekanan dalam definisi
ini adalah pada sifat-sifat dalam diri atau sifat-sifat kewajiban yaitu
kualitas, sifat, pembawaan, kemampuan mempengaruhi orang dan perangai khusus yang
membedakan satu individu dari individu lainnya. Kepribadian cenderung
mempengaruhi pilihan seseorang terhadap produk. Sifat-sifat inilah yang
mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi para pemasar, dan kapan, di
mana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk dan jasa tertentu. Karena itu,
identifikasi teerhadap karakteristik kepribadian khusus yang berhubungan dengan
perilaku konsumen sangat berguna dalam penyusunan strategi segmentasi pasar perusahaan.
Sifat-sifat Dasar Kepribadian :
1) Kepribadian mencerminkan perbedaan individu
Karena karakterisitik dalam diri yang memebentuk kepribadian
individu me rupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada dua individu
yang betul-betul sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna karena
memungkinkan kita untuk menggolongkan konsumen ke dalam berbagai kelompok yang
berbeda atas dasar satu atau beberapa sifat.
2) Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama
Suatu kepribadian umumnya sudah terlihat sejak manusia berumur
anak-anak , hal ini cenderung akan bertahan secara konsisten membentuk
kepribadian ketika kita dewasa. Walaupun para pemasar tidak dapat merubah
kepribadian konsumen supa ya sesuai dengan produk mereka, jika mereka
mengetahui, mereka dapat berusaha me narik perhatian kelompok konsumen yang
menjadi target mereka melalui sifat-sifat relevan yang menjadi karakteristik
kepribadian kelompok konsumen yang bersangku tan. Walaupun kepribadian konsumen
mungkin konsisten, perilaku konsumsi mereka s ering sangat bervariasi karena
berbagai faktor psikologis, sosiobudaya, lingkung an, dan situasional yang
mempengaruhi perilaku.
3) Kepribadian dapat berubah
Kepribadian dapat mengalami perubahan pada berbagai keadaan
tertentu. Karena adanya berbagai peristiwa hidup seperti kelahiran, kematian,
dan lain sebagainya. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon
terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi juga sebagai bagian
dari proses menuju ke kedewasaan secara berangsur-angsur.
NILAI
Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku
dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka
kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan
jasa terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam
memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi.
Contohnya adalah jika seseorang memandang bahwa jenjang
pendidikan yang lebih tinggi adalah sesuatu yang mutlak dan penting, maka ia
akan berusaha untuk memperoleh pendidikan yang layak, walaupun tentu ada uang
yang harus ia keluarkan untuk hal tersebut. Dan sebaliknya, alau seseorang
menmandang pendidikan sebagai sesuatu yang kurang begitu penting bagi dirinya,
maka ia tidak akan berusaha untuk memperoleh jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. Walaupun ia sebenarnya memiliki kemampuan untuk memperoleh pendidikan
yang lebih tinggi.
GAYA HIDUP
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana
seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan
nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang
menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik
individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan
berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian.
Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan
uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan
konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik
pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku
pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan
mengubah gaya hidup individu tersebut.
Berbagai faktor dapat
mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi, kepribadian, kelas
sosial, daur hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa
perubahan demografi Indonesia di masa depan, yaitu penduduk akan lebih
terkonsentrasi di perkotaan, usia akan semakin tua, melemahnya pertumbuhan
penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah anggota keluarga berkurang, pria akan
lebih banyak, semakin banyak wanita yang bekerja, penghasilan keluarga
meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau Jawa tetap terpadat
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu bahwa perilaku tidak akan
terjadi bila sikap itu sendiri tidak dilakukan. Sikap berawal dari perasaan
yang akan direfleksikan oleh perilakunya, sikap dapat positif, negati atau
netral. Motivasi adalah suatu pemberi semangat terhadap sikap agar seseorang
bisa mencapai tujuannya dengan baik. Kepribadian dapat dijelaskan sebagai
karakteristik psikologis yang menentukan dan menggambarkan bagaimana seseorang
merespon lingkungannya. Walaupun kepribadian cenderung konsisten dan bertahan
lama, tetapi dapat berubah dengan tiba -tiba sebagai respon terhadap berbagai
peristiwa hidup yang utama maupun secara berangsur-angsur dari waktu ke waktu.
Sumber:
Tidak ada komentar :
Posting Komentar