Selasa, 17 November 2015

KEBIJAKAN MONETER NEGARA MALAYSIA

  PENDAHULUAN


Negara Malaysia merupakan terbesar ketiga di Asia Tenggara dan kedua puluh sembilan di dunia berdasarkan PDB. Inflasi yang hanya sekitar 0,4% serta angka kemiskinan sebesar 3,5% menjadikan Malaysia sebagai salah satu negara yang perekonomiannya maju dengan pesat setelah krisis ekonomi 1998 yang mengguncang Asia. Mata uang yang digunakan secara resmi diseluruh Malaysia adalah ringgit. Malaysia dikenal dengan hasil agrikulturnya yang melimpah, terutama dalam produksi karet dan minyak kelapa. Mitra ekspor utamanya adalah RRC, Singapura, Amerika Serikat dan Thailand. Ekspor terutama dalam bidang peralatan elektronik, gas alam cair, kayu serta produk olahannya, karet dan tekstil. Malaysia berhasil menduduki peringkat kedua puluh satu untuk kategori kemudahan berbisnis.

Pada 1997 terjadi krisis financial Asia yang menjadi kejutan besar bagi ekonomi Malaysia. terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, tindakan yang mengejutkan analis asing.


  • Kebijakan Moneter Malaysia

Sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1998, perubahan signifikan telah terjadi di sektor perbankan Malaysia. Sebelum tahun 1998 sektor perbankan ditandai oleh sejumlah besar lembaga kecil. Namun gelombang, konsolidasi dan merger lembaga keuangan sejak tahun 1998 telah menyebabkan munculnya sembilan kelompok perbankan domestik pada tahun 2006.  Lebih penting lagi perkembangan ini telah membantu menciptakan sektor keuangan yang lebih tangguh,efisien,kompetitif, dan responsif terhadap perubahan kebutuhan ekonomi. Sistem keuangan Malaysia telah berkembang sejalan perubahan struktur perekonomian. Perubahan dalam struktur dan sistem keuangan pada gilirannya memiliki pengaruh penting dalam membentuk dan meningkatnya kompleksitas hubungan antara kebijakan moneter dan ekonomi rill. Dalam hal ini, sebagai pembuat kebijakan penting untuk memahami bagaimana transformasi ekonomi mempengaruhi sifat, saluran transmisi kebijakan moneter.

  • Saluran Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Malaysia

Malaysia menggunakan suku bunga sebagai umpan dalam menarik investasi terutama investasi asing. Siaran yang dibuat oleh Bank Dunia menyatakn bahwa kegiatan investasi di malaysia masuk lima besar negara di dunia yang memiliki iklim investasi terbaik. Pengolahan yang baik juga mempengaruhi investasi di Malaysia dalam pengolahan pinjaman, karena adanya dana yang cukup ke dalam peningkatan investasi, pemberian kredit di dalam negeri juga meningkat selama periode terakhir. Tujuan dari kebijakan moneter untuk mencapai target seperti pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga harga tetap  stabil. Hal ini penting bagi para pembuat kebijakan untuk memahami mekanisme transmisi moneter dalam  mempengaruhi variabel ekonomi.  Untuk tujuan penelitian ini,  dua  saluran transmisi kebijakan  moneter akan dibahas yaitu:
  1. Jalur Suku Bunga
Mekanisme transmisi moneter melalui  jalur suku bunga telah berdiri selama lebih dari lima puluh tahun. Mekanisme ini didasarkan pada Keynesian model IS/LM (Mishkin, 1996). Saluran ini juga dikenal sebagai pandangan uang. Dalam pandangan uang, kebijakan moneter dapat mempengaruhi variabel ekonomi melalui suku bunga. Mekanisme transmisi moneter ini dapat diilustrasikan sebagai berikut, dengan asumsi bahwa  terjadi  kontraksi moneter:  M↓ → i↑ → I↓ → Y↓ , Ketika kontraksi moneter dilaksanakan, hal itu mempengaruhi tingkat bunga riil meningkat.  Tingkat bunga riil yang tinggi akan meningkatkan biaya pinjaman kepada investor. Oleh karena itu, investasi akan menurun, yang menyebabkan penurunan permintaan agregat sehingga  output ekonomi menurun.   Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa peran nilai tukar dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter adalah semakin besar terhadap sektor perekonomian. Meskipun demikian, banyak studi yang dilakukan menemukan bahwa nilai tukar tidak berperan signifikan dalam transmisi kebijakan moneter seperti yang dimuat dalam teori ekonomi. Perkiraan BNM (Bank Negara Malaysia ) menunjukkan bahwa rasio saluran nilai tukar terhadap jalur suku bunga adalah 1:4. Dengan kata lain, jalur suku bunga lebih efektif empat kali daripada nilai tukar dalam transmisi kebijakan moneter.
    1. Jalur Nilai Tukar
 Sistem ekonomi terbuka yang diadopsi Malaysia dimana negara harus dilibatkan dengan transaksi internasional,  untuk mengakomodasi perdagangan internasional  nilai tukar harus diatur. Di bawah sistem nilai tukar yang fleksibel, dampak perubahan suku bunga dapat diserap oleh nilai tukar (Mishkin, 1995). Oleh karena itu, transmisi moneter juga dapat  mempengaruhi variabel ekonomi seperti inflasi dan output. Skema saluran nilai tukar disajikan di bawah ini :
M ↓ → i↓ →  I↓ → Y ↓
Dari skema di atas, ketika kontraksi kebijakan moneter dilaksanakan, pengaruh tingkat bunga riil meningkat, yang membuat tingkat bunga riil dalam negeri menjadi relatif lebih tinggi dari tingkat bunga riil asing. Akibatnya, dana dari investor asing akan mengalir ke  dalam negeri dan nilai tukar akan menghargai menyebabkan harga produk yang diekspor ke relatif lebih tinggi dari pesaing asing lainnya. Oleh karena itu, sebagai akibat dari penurunan output permintaan agregat akan menurun.



ANALISIS


Negara Malaysia merupakan terbesar ketiga di Asia Tenggara dan kedua puluh sembilan di dunia berdasarkan PDB. Inflasi yang hanya sekitar 0,4% serta angka kemiskinan sebesar 3,5% menjadikan Malaysia sebagai salah satu negara yang perekonomiannya maju dengan pesat setelah krisis ekonomi 1998 yang mengguncang AsiaSistem keuangan Malaysia telah berkembang sejalan dengan perubahan struktur perekonomian. perubahan dalam struktur ekonomi dan sistem keuangan pada gilirannya memiliki pengaruh penting dalam membentuk dalam meningkatnya kompleksitas hubungan antara  kebijakan moneter dan ekonomi riil. Dalam hal ini, sebagai pembuat kebijakan, penting untuk memahami bagaimana transformasi ekonomi mempengaruhi sifat saluran transmisi kebijakan moneter di Malaysia ada dua.

Maka dari itu, jalur suku bunga ialah saluran yang lebih efektif empat kali lipat dibanding jalur nilai tukar, karena menurut perkraan yang didapat dari BNM ( Bank Negara Malaysia ) menunjukkan bahwa rasio saluran nilai tukar terhadap jalur suku bunga adalah 1:4.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar