FAKULTAS EKONOMI MANAGEMENT
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis 8719525, 8710561, 8727541 ext. 103,106 Fax : 8710561
KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca.
Bogor, 21 April 2014
Penulis
FITRI SAURAH.S
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kita Sebagai generasi muda, sudah seharusnya berpartisipasi aktif pada pembangunan kota,khususnya dalam bidang budaya. Partisipasi tersebut dapat dilakukan melalui para generasi mudayang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang besar untuk membangun suatudaerah lebih baik lagi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersama-samameningkatkan potensi yang ada di suatu daerah. Potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesiasangatlah besar karena begitu banyak budaya, kesenian, suku, ras, bahasa, agama, dankepercayaan yang ada di Indonesia. Hal tersebut tentu bukanlah menjadi penghambat untuk kitakarena begitu banyaknya perbedaan, namun sebaliknya perbedaan tersebut tentu akan menjadikekuatan dan kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti pada semboyan Bhineka Tunggal Ika,yaitu berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap sebagai satu kesatuan.Generasi muda sebagai elemen yang sangat penting dan tidak bisa digantikan dengan apapundalam melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia dan sekaligus berkontribusi sangat besar dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Saya sebagai salah satu mahasiswa dariPurwokerto menyadari ketika mendapatkan Djarum Beasiswa Plus dan menjadi Beswan Djarum bertemu dengan berbagai teman-teman Beswan dari berbagai penjuru negeri yang memiliki budaya, agama, ras, dan bahasa yang berbeda-beda membuat diri saya menjadi lebih mengetahuiakan makna perbedaan tersebut dapat menjadi kekuatan dan nilai hidup yang berharga.Perbedaan tersebut membuat saya mendapatkan informasi, pelajaran, dan pengalaman baruketika bertemu dengan teman-teman Beswan dari daerah lain yang memiliki budaya yang berbeda. Perbedaan itulah yang membuat kami lebih mengetahui, memahami, dan menghormatisatu sama lain.
Permasalahan terhadap masyarakat saat ini yang belum mengetahui, memahami, menguasai, danmengkomunikasikan budaya lokal perlu suatu cara untuk dapat mengarahkan itu semua.Disinilah peran generasi muda di lingkungan tempat mereka tinggal untuk bersama-samamengarahkan itu semua melalui pelestarian kebudayaan, salah satunya dengan ikut sertalangsung dalam acara festival budaya di daerah masing-masing agar dapat mengenal danmencintai kebudayaan yang ada di Indonesia sejak dini. Hal inilah yang membuktikan bahwa di pundak pemudalah masa depan pembangunan bangsa dan negara Indonesia, karena pada dirigenerasi muda tersimpan potensi yang besar dan memiliki daya kreatifitas yang tidak terbatasuntuk kesuksesan suatu pembangunan. Begitu juga dalam pelestarian budaya di suatu Negara.Kontribusi dan apresiasi yang besar dari generasi muda sangat diperlukan karena generasi mudasebagai tenaga-tenaga professional yang energik, kreatif, dan inovatif.Pemberdayaan generasi muda sebagai frontliner untuk melestarikan kebudayaan bangsaIndonesia ini sangat dibutuhkan sebagai upaya mempercepat kemajuan untuk dunia industri budaya dan pariwisata Indonesia di masa yang akan datang.
2. RUMUSAN MASALAH
1) Budaya Indonesia yang pernah di KLAIM oleh negara lain
3. TUJUAN PENULISAN
juga sebagai sarana membagi informasi dan pandangan baru bagi para pembaca, sehingga penulis berharap makalah ini dapat mendorong para pembaca serta dapat menyumbangkan pemikiran yang dapat membantu dalam melestarikan budaya indonesia.
BAB 11
PEMBAHASAN
1. 10 BUDAYA INDONESIA YANG PERNAH DI KLAIM MALAYSIA
1. Batik
Kepemilikan batik sebagai warisan budaya tak berbenda menggelinding setelah Malaysia
mengklaim sebagai warisan nenek moyangnya. Untuk mengakhiri polemik, Pemerintah Indonesia
akhirnya mendaftarkan batik ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan.
2. Lagu Rasa Sayange
Polemik klaim lagu "Rasa Sayange" cepat berakhir. Pemerintah Malaysia sendiri yang
mengakhirinya. 11 November 2007, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia,
Rais Yatim mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik Indonesia.
3. Reog Ponorogo
Usai mengklaim Lagu Rasa Sayange, perilaku Malaysia yang suka mengklaim budaya Indonesia berlanjut. Namun masalah ini tidak berlanjut ke UNESCO karena Pemerintah Diraja Malaysia melakukan klarifikasi. Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain membantah bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo. Reog Ponorogo sendiri kata dia bukan sebagai budaya asli negaranya.
4. Wayang Kulit
Malaysia pernah mengklaim wayang kulit sebagai budayanya. Padahal sudah jelas wayang kulit ini
adalah budaya khas Jawa. Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 27
November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi.
5. Kuda Lumping
Tarian ini berasal dari Jawa. Namun, orang - orang Jawa mewariskannya kepada anak - anaknya yang
sudah menetap di Malaysia sehingga diklaim sebagai budaya warisan negeri Jiran.
6. Rendang Padang
Klaim Rendang Padang tak berlangsung lama karena dalam catatan sejarah masakan yang paling
enak di dunia itu bukanlah produk asli Malaysia. Masakan Rendang berasal dari Sumatera
Barat.
7. Keris
Keris merupakan salah satu senjata para raja Majapahit. Wilayah yang paling banyak memakai keris
adalah Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, Pesisir Kalimantan dan Sulawesi. Malaysia tak bisa
mengklaimnya karena sejarah membuktikan bahwa budaya Indonesia.
8. Angklung
Angklung adalah budaya khas dari masyarakat Sunda, Jawa Barat, Indonesia. Warisan leluhur ini
juga pernah diklaim oleh Malaysia. Polemik klaim Malaysia berakhir setelah alat musik ini terdaftar
sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia di UNESCO sejak November
2010.
9. Tari Pendet dan Tari Piring
Kedua tari yang berasal dari Pulau Sumatera ini juga pernah diklaim Malaysia. Tari piring adalah
salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari Kota Solok, Provinsi Sumatera
Barat.
10. Gamelan Jawa
Gamelan Jawa merupakan alat musik khas Jawa yang terdiri dari berbagai macam alat musik. Selain
bonang, gong, ada pula rebab dan alat musik lainnya yang biasanya mengiringi wayang.
BAB 111
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi sebagai para generasi muda kita harus dan wajib membudidayakan BUDAYA BANSA INDONESIA karena apa bila kita tidak membudidayakan dan melestarikan makan akan banyak lagi BUDAYA kita di akui atau di klaim oleh negara lain. Maka dari itu Cintai Kembangkan Promosikan dan Budidayakan selalu kekayaan indonesia.
2. Saran
Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan kehidupan budaya Indonesia semakin kompleks. Diharapkan dengan semakin banyaknya pengalaman dan perkembangan budaya Indonesia dapat lebih di kembangkan.
DAFTAR PUSTAKA